Obesitas dan Pengaruhnya Pada Kehamilan

http://4.bp.blogspot.com/-TDSGihH2ehs/UvOyNJRqMoI/AAAAAAAAAAc/tVKH64_s2TM/s1600/2.gif
Bookmark and Share
Obesitas melalui pola makan yang buruk terkait dengan infertilitas pada pria dan wanita dan juga dapat memperburuk beberapa komplikasi kesehatan atau risiko selama kehamilan.


Obesitas dan infertilitas

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam hormon reproduksi. Ketidakseimbangan dari kelebihan berat badan dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan mengakibatkan infertilitas. Namun, kepastian bahwa obesitas mengganggu ovulasi dan kesuburan tidak sepenuhnya dibuktikan.

Sebuah kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dikaitkan dengan obesitas dan berat badan dan dapat mengganggu kemampuan untuk hamil. PCOS ditandai oleh sekelompok tanda dan gejala (misalnya haid tidak teratur, peningkatan kadar testosteron, resistensi insulin, rambut tubuh berlebih, jerawat, dan berat badan) yang dapat terjadi dalam kombinasi apapun. Para ahli medis merekomendasikan menurunkan berat badan sebagai baris pertama pengobatan untuk PCOS, penurunan berat badan telah terbukti meningkatkan baik tingkat kesuburan dan hasil kehamilan.

Obesitas juga terhubung untuk memiliki tanggapan yang lebih buruk dan penyerapan lebih lemah dari obat kesuburan. Akibatnya, dosis yang lebih tinggi sering diperlukan yang mungkin tidak efektif untuk konsepsi.

Obesitas dapat mempengaruhi kesuburan pria juga. Sebuah studi tahun 2005 dengan 520 pria menemukan bahwa indeks massa tubuh (BMI) meningkat, jumlah sperma dan kualitas air mani menurun.

Obesitas dan risiko kehamilan

Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas selama kehamilan meningkatkan risiko untuk kedua ibu dan bayi dengan risiko meningkat sebagai tingkat meningkatnya kelebihan berat badan. Komplikasi untuk ibu karena kelebihan berat badan termasuk peningkatan risiko tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, C-section, dan pengiriman lebih sulit. Komplikasi untuk bayi meliputi peningkatan risiko berat lahir yang lebih tinggi, yang dirawat di unit perawatan intensif, dan di sekitar dua kali lipat risiko mengalami neural tube defect jika ibu memiliki BMI lebih besar dari atau sama dengan 30.

Untuk alasan ini, American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) merekomendasikan  wanita obesitas atau kelebihan berat badan harus melakukan program penurunan berat badan sebelum mencoba untuk hamil.

Intinya

Kelebihan berat badan dapat memiliki efek negatif pada kemampuan pasangan untuk memiliki bayi yang sehat. Namun, fokuslah untuk membuat perubahan gaya hidup, menurunkan berat badan tidak hanya akan meningkatkan kesehatan, tetapi juga secara positif mempengaruhi kesuburan masa depan.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar