Q. Baca Di Kompas.Com Nih.
Kasus AIDS di Jabar Tertinggi di Indonesia
BANDUNG, RABU â Berdasarkan data Departemen Kesehatan per 31 Desember 2008, angka AIDS di Jawa Barat menempati posisi tertinggi di Indonesia dengan jumlah 2.888 kasus, sedangkan posisi kedua ditempati oleh DKI Jakarta dengan jumlah 2.781, Jawa Timur 2.591 kasus, dan Papua 2.382 kasus.
Urutan pertama kasus AIDS yang paling banyak ditemukan berasal dari Kota Bandung dengan 1.856 kasus, Bekasi sebanyak 421 kasus, Bogor 300 kasus, Sukabumi 139 kasus, Cirebon 76 kasus, dan Kabupaten Subang 42 kasus.
Menanggapi tingginya kasus AIDS di Jabar, Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Jabar, Landry Kusmono di Bandung, mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat berisiko tinggi untuk memeriksakan diri menjadi alasan utama tingginya kasus yang ditemukan.
"Setiap bulan KPAP menerima laporan bahwa sekitar 300 orang melakukan pemeriksaan tes HIV/AIDS di rumah sakit, klinik, dan Puskesmas yang dirujuk sehingga tecermin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengetahui kondisinya lebih dini," katanya.
Beberapa faktor lainnya yang memengaruhi tingginya kasus ini adalah lebih dari 40 lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang dengan gencar membantu pemerintah memberikan informasi penanggulangan HIV/AIDS.
"Masyarakat juga dapat mendatangi sekitar 34 rumah sakit, klinik ataupun Puskesmas di Jawa Barat yang telah memberikan pelayanan dan pemeriksaan atau Volunteer Counseling and Testing (VCT) dengan harga yang terjangkau," katanya.
Landry menjelaskan angka penderita AIDS di Jabar lebih tinggi dari penderita HIV, hal ini disebabkan pasien yang memiliki perilaku risiko tinggi pada masa lalu baru mau memeriksakan diri setelah mengetahui informasi adanya penyakit ini.
"Namun, tingginya angka ini tidak menjadikan KPAP berputus asa tapi sebaliknya karena data tersebut menunjukkan adanya pemahaman atas penyakit HIV/AIDS," katanya.
Untuk Jabar, kasus penderita AIDS didominasi oleh pengguna jarum suntik narkotika, sedangkan sisanya berasal dari penularan secara seksual di kalangan heteroseksual, homoseksual ataupun bayi yang tertular ibu kandungnya.
"Kendala dari kebijakan ditutupnya lokalisasi seringkali membuat kami kesulitan untuk melakukan mobile clinic dan memberikan informasi," katanya.
Data yang dikeluarkan Departemen Kesehatan menunjukkan, hingga September jumlah penderita AIDS sebanyak 2.300 orang artinya 500 kasus AIDS ditemukan selama kurun waktu Oktober hingga Desember 2008
Sumber http://kesehatan.kompas.com/read//xml/2009/02/11/18112857/kasus.aids.di.jabar.tertinggi.di.indonesia
Pertanyaan
-- Apa yang sahabat2 tahu gimana cara untuk mencegah Penyakit AIDS ini menular Ke Sesorang ??
Selamatkan Diri Kamu, Keluargamu, Orang2 terdekatmu, Sebelum Semuanya Terlambat.
Say No To Drugs, Free Sex, AIDS....Merdeka.
Dah kayak Aktifis aja Nih Saya he...he...he
Terima kasih sudah jawab pertanyaan saya.
Kasus AIDS di Jabar Tertinggi di Indonesia
BANDUNG, RABU â Berdasarkan data Departemen Kesehatan per 31 Desember 2008, angka AIDS di Jawa Barat menempati posisi tertinggi di Indonesia dengan jumlah 2.888 kasus, sedangkan posisi kedua ditempati oleh DKI Jakarta dengan jumlah 2.781, Jawa Timur 2.591 kasus, dan Papua 2.382 kasus.
Urutan pertama kasus AIDS yang paling banyak ditemukan berasal dari Kota Bandung dengan 1.856 kasus, Bekasi sebanyak 421 kasus, Bogor 300 kasus, Sukabumi 139 kasus, Cirebon 76 kasus, dan Kabupaten Subang 42 kasus.
Menanggapi tingginya kasus AIDS di Jabar, Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Jabar, Landry Kusmono di Bandung, mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat berisiko tinggi untuk memeriksakan diri menjadi alasan utama tingginya kasus yang ditemukan.
"Setiap bulan KPAP menerima laporan bahwa sekitar 300 orang melakukan pemeriksaan tes HIV/AIDS di rumah sakit, klinik, dan Puskesmas yang dirujuk sehingga tecermin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengetahui kondisinya lebih dini," katanya.
Beberapa faktor lainnya yang memengaruhi tingginya kasus ini adalah lebih dari 40 lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang dengan gencar membantu pemerintah memberikan informasi penanggulangan HIV/AIDS.
"Masyarakat juga dapat mendatangi sekitar 34 rumah sakit, klinik ataupun Puskesmas di Jawa Barat yang telah memberikan pelayanan dan pemeriksaan atau Volunteer Counseling and Testing (VCT) dengan harga yang terjangkau," katanya.
Landry menjelaskan angka penderita AIDS di Jabar lebih tinggi dari penderita HIV, hal ini disebabkan pasien yang memiliki perilaku risiko tinggi pada masa lalu baru mau memeriksakan diri setelah mengetahui informasi adanya penyakit ini.
"Namun, tingginya angka ini tidak menjadikan KPAP berputus asa tapi sebaliknya karena data tersebut menunjukkan adanya pemahaman atas penyakit HIV/AIDS," katanya.
Untuk Jabar, kasus penderita AIDS didominasi oleh pengguna jarum suntik narkotika, sedangkan sisanya berasal dari penularan secara seksual di kalangan heteroseksual, homoseksual ataupun bayi yang tertular ibu kandungnya.
"Kendala dari kebijakan ditutupnya lokalisasi seringkali membuat kami kesulitan untuk melakukan mobile clinic dan memberikan informasi," katanya.
Data yang dikeluarkan Departemen Kesehatan menunjukkan, hingga September jumlah penderita AIDS sebanyak 2.300 orang artinya 500 kasus AIDS ditemukan selama kurun waktu Oktober hingga Desember 2008
Sumber http://kesehatan.kompas.com/read//xml/2009/02/11/18112857/kasus.aids.di.jabar.tertinggi.di.indonesia
Pertanyaan
-- Apa yang sahabat2 tahu gimana cara untuk mencegah Penyakit AIDS ini menular Ke Sesorang ??
Selamatkan Diri Kamu, Keluargamu, Orang2 terdekatmu, Sebelum Semuanya Terlambat.
Say No To Drugs, Free Sex, AIDS....Merdeka.
Dah kayak Aktifis aja Nih Saya he...he...he
Terima kasih sudah jawab pertanyaan saya.
A. Kita diberi tahu bahwa kita HIV-positif. Ini berarti di dalam tubuh kita terdapat HIV serta antibodi untuk melawan infeksinya. Menjadi HIV-positif bukan selalu berarti kita telah jatuh sakit, menjadi AIDS, atau sekarat. Beberapa orang hidup dengan HIV di dalam tubuhnya bisa sampai sepuluh tahun bahkan lebih.
HIV dan AIDS tidak sama
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih parah daripada biasanya.
Masa tanpa gejala
Setelah kita terinfeksi HIV, kita tidak langsung sakit. Kita mengalami masa tanpa gejala khusus. Walaupun tetap ada virus di dalam tubuh kita, kita tidak mempunyai masalah kesehatan akibat infeksi HIV, dan merasa baik-baik saja. Masa tanpa gejala ini bisa bertahun-tahun lamanya.
Karena tidak ada gejala penyakit pada tahun-tahun awal terinfeksi HIV, sebagian besar Odha tidak tahu ada virus itu di dalam tubuhnya. Hanya dengan tes darah dapat kita mengetahui dirinya terinfeksi HIV.
Orang yang hidup dengan HIV disebut ODHA
HIV menular melalui
* Pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV dapat menular dari darah, air mani atau cairan vagina orang yang terinfeksi langsung ke aliran darah orang lain, atau melalui selaput lendir (mukosa) yang berada di vagina, penis, dubur atau mulut.
* HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV; saat ini darah donor seharusnya diskrining oleh Palang Merah Indonesia (PMI), sehingga risiko terinfeksi HIV melalui transfusi darah seharusnya rendah, walau tidak nol.
* HIV dapat menular melalui alat suntik (misalnya yang dipakai secara pergantian oleh pengguna narkoba suntikan), melalui alat tindakan medis, atau oleh jarum tindik yang dipakai untuk tato, bila alat ini mengandung darah dari orang yang terinfeksi HIV.
* HIV dapat menular pada bayi saat kehamilan, kelahiran, dan menyusui. Bila tidak ada intervensi, kurang lebih sepertiga bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu dengan HIV akan tertular.
HIV tidak menular :
* HIV tidak dapat menular melalui air ludah, air mata, muntahan, kotoran manusia dan air kencing, walaupun jumlah virus yang sangat kecil terdapat di cairan ini. HIV tidak ditemukan di keringat.
* HIV tidak dapat menembus kulit yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi HIV, atau sesuatu yang dipakai oleh orang terinfeksi HIV; saling penggunaan perabot makan atau minum; atau penggunaan toilet atau air mandi bergantian.
* Perawatan seseorang dengan HIV tidak membawa risiko apabila tindakan pencegahan diikuti seperti membuang jarum suntik secara aman dan menutupi luka.
* HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga pengisap darah yang lain. Kebanyakan serangga tidak membawa darah dari satu orang ke orang lain ketika mereka menggigit manusia. Parasit malaria memasuki aliran darah dalam air ludah nyamuk, bukan darahnya.
satu pesan gw buat teman-temen JPS..
janganlah kalian mengatakan itu penyakit moral atau kutukan, karna bagi para ODHa itu hal yang menyakitkan..sudah cukup tindak diskriminasi yang mereka terima dari masyarakat..sekarang saatnya kita merangkul mereka, beri mereka dukungan agar bisa menjalani hidup apa adanya...
thanks to all
HIV dan AIDS tidak sama
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih parah daripada biasanya.
Masa tanpa gejala
Setelah kita terinfeksi HIV, kita tidak langsung sakit. Kita mengalami masa tanpa gejala khusus. Walaupun tetap ada virus di dalam tubuh kita, kita tidak mempunyai masalah kesehatan akibat infeksi HIV, dan merasa baik-baik saja. Masa tanpa gejala ini bisa bertahun-tahun lamanya.
Karena tidak ada gejala penyakit pada tahun-tahun awal terinfeksi HIV, sebagian besar Odha tidak tahu ada virus itu di dalam tubuhnya. Hanya dengan tes darah dapat kita mengetahui dirinya terinfeksi HIV.
Orang yang hidup dengan HIV disebut ODHA
HIV menular melalui
* Pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV dapat menular dari darah, air mani atau cairan vagina orang yang terinfeksi langsung ke aliran darah orang lain, atau melalui selaput lendir (mukosa) yang berada di vagina, penis, dubur atau mulut.
* HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV; saat ini darah donor seharusnya diskrining oleh Palang Merah Indonesia (PMI), sehingga risiko terinfeksi HIV melalui transfusi darah seharusnya rendah, walau tidak nol.
* HIV dapat menular melalui alat suntik (misalnya yang dipakai secara pergantian oleh pengguna narkoba suntikan), melalui alat tindakan medis, atau oleh jarum tindik yang dipakai untuk tato, bila alat ini mengandung darah dari orang yang terinfeksi HIV.
* HIV dapat menular pada bayi saat kehamilan, kelahiran, dan menyusui. Bila tidak ada intervensi, kurang lebih sepertiga bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu dengan HIV akan tertular.
HIV tidak menular :
* HIV tidak dapat menular melalui air ludah, air mata, muntahan, kotoran manusia dan air kencing, walaupun jumlah virus yang sangat kecil terdapat di cairan ini. HIV tidak ditemukan di keringat.
* HIV tidak dapat menembus kulit yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi HIV, atau sesuatu yang dipakai oleh orang terinfeksi HIV; saling penggunaan perabot makan atau minum; atau penggunaan toilet atau air mandi bergantian.
* Perawatan seseorang dengan HIV tidak membawa risiko apabila tindakan pencegahan diikuti seperti membuang jarum suntik secara aman dan menutupi luka.
* HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga pengisap darah yang lain. Kebanyakan serangga tidak membawa darah dari satu orang ke orang lain ketika mereka menggigit manusia. Parasit malaria memasuki aliran darah dalam air ludah nyamuk, bukan darahnya.
satu pesan gw buat teman-temen JPS..
janganlah kalian mengatakan itu penyakit moral atau kutukan, karna bagi para ODHa itu hal yang menyakitkan..sudah cukup tindak diskriminasi yang mereka terima dari masyarakat..sekarang saatnya kita merangkul mereka, beri mereka dukungan agar bisa menjalani hidup apa adanya...
thanks to all
Ttg aids atau hiv..?
Q. Mm..
Penyakit HIV ato AIDS bsa b'ciri2 skit prut yg bgitu pnjng gag??
Abz aQuwh tkut t'kna..
Mzkipun aQuwh gag p'nah b'hubungan sex scra lgsng..
Penyakit HIV ato AIDS bsa b'ciri2 skit prut yg bgitu pnjng gag??
Abz aQuwh tkut t'kna..
Mzkipun aQuwh gag p'nah b'hubungan sex scra lgsng..
A. Apakah Tes HIV Itu?
Tes HIV memberi tahu kita apakah kita terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS. Tes ini mencari antibodi terhadap HIV. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman tertentu.
Ada tes lain terkait HIV, yang dipakai setelah kita mengetahui dirinya terinfeksi HIV. Tes ini mengukur jumlah virus dalam aliran darah kita (tes viral load, lihat Lembaran Informasi (LI) 125), dan tingkat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh kita (tes CD4, lihat LI 124).
Apakah Proses Tes HIV?
Untuk tes HIV, contoh darah kita diambil dengan jarum suntik. Contoh darah ini dikirim ke laboratorium untuk dites. Jika tes pertama positif (atau kadand disebut âreaktifâ), hal ini menunjukkan kemungkinan kita terinfeksi HIV, tetapi dua tes lagi dilaksanakan dengan cara berbeda untuk meyakinkan hasilnya benar. Ini biasa diurus oleh tempat tes tanpa kita diketahui. Kadang laboratorium juga melaporkan angka non-reaktif (mis. non-reaktif, 0,34). Angka ini tidak ada relevansi dan dapat diabaikan.
Sebelum darah diambil, kita wajib diberi konseling oleh seorang konselor yang terlatih. Di antara yang lain, konseling ini akan memberi informasi dasar tentang HIV dan AIDS, manfaat dan kerugian kita mengetahui apakah kita terinfeksi, dan bagaimana kita akan bereaksi jika nanti hasilnya positif. Setelah itu, kita diminta menyetujui sebelum darah diambil. Kita juga wajib diberi konseling lagi oleh konselor yang sama saat hasilnya sudah ada. Hasilnya hanya boleh diberikan pada kita, dan tidak boleh diberikan pada orang lain tanpa persetujuan kita. Tempat melaksanakan tes bertanggung jawab untuk meyakinkan kerahasiaan nama kita dan hasil tes (lihat LI 813).
Namun, jika kita di bawah umur, orang tua atau wali kita boleh mewakili kita. Sayangnya, di Indonesia, tidak jelas usia berapa sebenarnya âdi bawah umurâ.
Hasil tes tidak wajib dilaporkan ke pemerintah. Ada beberapa tempat tes yang tidak mewajibkan kita memberi nama atau identifikasi. Ini disebut tes tanpa nama atau anonim.
Bagaimana Kita Dapat Dites?
Di Jakarta ada beberapa tempat tes, termasuk yang anonim. Yang ingin tahu alamatnya dapat menghubungi Yayasan Spiritia dengan nomor telepon di bawah atau POKDISUS AIDS FKUI/RSCM dengan nomor telepon: (021) 390-5250. Hasilnya biasa siap diambil setelah sekitar dua minggu.
Di kota lain, coba hubungi LSM AIDS atau Komisi Penanggulangan AIDS Daerah.
Tes sering ditawarkan gratis, tetapi biasa harganya tidak lebih dari Rp 50.000.
Kapan Sebaiknya Kita Dites?
Jika kita menjadi terinfeksi HIV, biasanya sistem kekebalan tubuh baru membentuk antibodi setelah tiga minggu hingga tiga bulan. Ini disebut masa jendela. Jadi, jika kita merasa kita terpajan, atau melaksanakan perilaku berisiko tertular HIV, kita sebaiknya menunggu tiga bulan sebelum kita dites. Kita juga dapat langsung tes, dan mengulangi tes setelah tiga bulan. Selama masa jendela ini, tes antibodi akan menunjukkan hasil negatif (kadang disebut ânon-reaktifâ), tetapi walaupun begitu, jika kita sudah terinfeksi kita dapat menularkan orang lain.
Apakah Ada Macam Tes yang Bekerja Lebih Cepat?
Tes viral load mencari potongan genetik HIV. Bibit ini terbentuk sebelum sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi. Tes viral load tidak biasa dipakai untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi, karena tes tersebut jauh lebih mahal dibandingkan tes antibodi. Selain itu, tingkat hasil yang salah sedikit lebih tinggi.
Apa Artinya Jika Kita Positif?
Hasil positif atau reaktif berarti kita mempunyai antibodi terhadap HIV, dan itu berarti kita terinfeksi HIV. Kita seharusnya menerima hasil tes dari konselor, yang akan mengetahui kita apa maksudnya pada kehidupan kita, dan bagaimana kita dapat memperoleh layanan dan dukungan kesehatan dan emosional.
Hasil positif bukan berarti kita AIDS (lihat LI 101 untuk informasi lebih lanjut). Banyak orang yang positif tetap sehat untuk beberapa tahun, dan sering tidak langsung perlu dipakai obat apa pun.
Jika hasil tes kita negatif dan kita tidak terpajan HIV selama tiga bulan atau lebih, maka kita tidak terinfeksi HIV. Sebaiknya kita tetap melindungi diri dari infeksi HIV (lihat LI 150).
Apakah Kita Dapat Mempercayai Hasil Tes?
Hasil tes antibodi untuk HIV adalah benar untuk lebih dari 99,5 persen tes. Sebelum kita diberi hasil positif, tes diulang dua kali sebagai konfirmasi.
Ada dua keadaan khusus yang dapat memberi hasil yang salah:
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang HIV-positif dapat menunjukkan hasil positif untuk beberapa bulan karena antibodi ibu diarahkan ke bayi yang baru lahir. Walaupun si bayi sebenarnya tidak terinfeksi, dia mempunyai antibodi terhadap HIV dan hasil tes akan positif. Tes lain, misalnya tes viral load, harus dipakai jika hasil yang benar dibutuhkan lebih cepat.
Seperti dibahas di atas, orang yang baru terinfeksi dapat menunjukkan hasil negatif (non-reaktif) jika mereka dites terlalu dini sejak terinfeksi dengan HIV.
Garis Dasar
Tes HIV biasanya mencari antibodi terhadap HIV dalam darah. Sistem kekebalan tubuh kita membuat antibodi ini untuk melawan HIV. Biasanya dibutuhkan tiga minggu hingga tiga bulan untuk membentuk antibodi tersebut. Selama masa jendela ini, tes kita tidak akan menunjukkan hasil positif walaupun kita terinfeksi. Tes HIV biasa juga tidak bekerja untuk bayi yang baru lahir pada ibu yang terinfeksi HIV.
Kita dapat dites di beberapa tempat tanpa kita harus memberi nama kita.
Hasil tes yang positif (reaktif) berarti kita terinfeksi HIV, tetapi tidak berarti kita AIDS. Jika kita memang HIV-positif, sebaiknya kita belajar tentang HIV, dan mempertimbangkan bagaimana kita dapat melindungi kesehatan kita.
http://www.petra.ac.id/science/aids/aids.htm
Tes HIV memberi tahu kita apakah kita terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS. Tes ini mencari antibodi terhadap HIV. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman tertentu.
Ada tes lain terkait HIV, yang dipakai setelah kita mengetahui dirinya terinfeksi HIV. Tes ini mengukur jumlah virus dalam aliran darah kita (tes viral load, lihat Lembaran Informasi (LI) 125), dan tingkat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh kita (tes CD4, lihat LI 124).
Apakah Proses Tes HIV?
Untuk tes HIV, contoh darah kita diambil dengan jarum suntik. Contoh darah ini dikirim ke laboratorium untuk dites. Jika tes pertama positif (atau kadand disebut âreaktifâ), hal ini menunjukkan kemungkinan kita terinfeksi HIV, tetapi dua tes lagi dilaksanakan dengan cara berbeda untuk meyakinkan hasilnya benar. Ini biasa diurus oleh tempat tes tanpa kita diketahui. Kadang laboratorium juga melaporkan angka non-reaktif (mis. non-reaktif, 0,34). Angka ini tidak ada relevansi dan dapat diabaikan.
Sebelum darah diambil, kita wajib diberi konseling oleh seorang konselor yang terlatih. Di antara yang lain, konseling ini akan memberi informasi dasar tentang HIV dan AIDS, manfaat dan kerugian kita mengetahui apakah kita terinfeksi, dan bagaimana kita akan bereaksi jika nanti hasilnya positif. Setelah itu, kita diminta menyetujui sebelum darah diambil. Kita juga wajib diberi konseling lagi oleh konselor yang sama saat hasilnya sudah ada. Hasilnya hanya boleh diberikan pada kita, dan tidak boleh diberikan pada orang lain tanpa persetujuan kita. Tempat melaksanakan tes bertanggung jawab untuk meyakinkan kerahasiaan nama kita dan hasil tes (lihat LI 813).
Namun, jika kita di bawah umur, orang tua atau wali kita boleh mewakili kita. Sayangnya, di Indonesia, tidak jelas usia berapa sebenarnya âdi bawah umurâ.
Hasil tes tidak wajib dilaporkan ke pemerintah. Ada beberapa tempat tes yang tidak mewajibkan kita memberi nama atau identifikasi. Ini disebut tes tanpa nama atau anonim.
Bagaimana Kita Dapat Dites?
Di Jakarta ada beberapa tempat tes, termasuk yang anonim. Yang ingin tahu alamatnya dapat menghubungi Yayasan Spiritia dengan nomor telepon di bawah atau POKDISUS AIDS FKUI/RSCM dengan nomor telepon: (021) 390-5250. Hasilnya biasa siap diambil setelah sekitar dua minggu.
Di kota lain, coba hubungi LSM AIDS atau Komisi Penanggulangan AIDS Daerah.
Tes sering ditawarkan gratis, tetapi biasa harganya tidak lebih dari Rp 50.000.
Kapan Sebaiknya Kita Dites?
Jika kita menjadi terinfeksi HIV, biasanya sistem kekebalan tubuh baru membentuk antibodi setelah tiga minggu hingga tiga bulan. Ini disebut masa jendela. Jadi, jika kita merasa kita terpajan, atau melaksanakan perilaku berisiko tertular HIV, kita sebaiknya menunggu tiga bulan sebelum kita dites. Kita juga dapat langsung tes, dan mengulangi tes setelah tiga bulan. Selama masa jendela ini, tes antibodi akan menunjukkan hasil negatif (kadang disebut ânon-reaktifâ), tetapi walaupun begitu, jika kita sudah terinfeksi kita dapat menularkan orang lain.
Apakah Ada Macam Tes yang Bekerja Lebih Cepat?
Tes viral load mencari potongan genetik HIV. Bibit ini terbentuk sebelum sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi. Tes viral load tidak biasa dipakai untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi, karena tes tersebut jauh lebih mahal dibandingkan tes antibodi. Selain itu, tingkat hasil yang salah sedikit lebih tinggi.
Apa Artinya Jika Kita Positif?
Hasil positif atau reaktif berarti kita mempunyai antibodi terhadap HIV, dan itu berarti kita terinfeksi HIV. Kita seharusnya menerima hasil tes dari konselor, yang akan mengetahui kita apa maksudnya pada kehidupan kita, dan bagaimana kita dapat memperoleh layanan dan dukungan kesehatan dan emosional.
Hasil positif bukan berarti kita AIDS (lihat LI 101 untuk informasi lebih lanjut). Banyak orang yang positif tetap sehat untuk beberapa tahun, dan sering tidak langsung perlu dipakai obat apa pun.
Jika hasil tes kita negatif dan kita tidak terpajan HIV selama tiga bulan atau lebih, maka kita tidak terinfeksi HIV. Sebaiknya kita tetap melindungi diri dari infeksi HIV (lihat LI 150).
Apakah Kita Dapat Mempercayai Hasil Tes?
Hasil tes antibodi untuk HIV adalah benar untuk lebih dari 99,5 persen tes. Sebelum kita diberi hasil positif, tes diulang dua kali sebagai konfirmasi.
Ada dua keadaan khusus yang dapat memberi hasil yang salah:
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang HIV-positif dapat menunjukkan hasil positif untuk beberapa bulan karena antibodi ibu diarahkan ke bayi yang baru lahir. Walaupun si bayi sebenarnya tidak terinfeksi, dia mempunyai antibodi terhadap HIV dan hasil tes akan positif. Tes lain, misalnya tes viral load, harus dipakai jika hasil yang benar dibutuhkan lebih cepat.
Seperti dibahas di atas, orang yang baru terinfeksi dapat menunjukkan hasil negatif (non-reaktif) jika mereka dites terlalu dini sejak terinfeksi dengan HIV.
Garis Dasar
Tes HIV biasanya mencari antibodi terhadap HIV dalam darah. Sistem kekebalan tubuh kita membuat antibodi ini untuk melawan HIV. Biasanya dibutuhkan tiga minggu hingga tiga bulan untuk membentuk antibodi tersebut. Selama masa jendela ini, tes kita tidak akan menunjukkan hasil positif walaupun kita terinfeksi. Tes HIV biasa juga tidak bekerja untuk bayi yang baru lahir pada ibu yang terinfeksi HIV.
Kita dapat dites di beberapa tempat tanpa kita harus memberi nama kita.
Hasil tes yang positif (reaktif) berarti kita terinfeksi HIV, tetapi tidak berarti kita AIDS. Jika kita memang HIV-positif, sebaiknya kita belajar tentang HIV, dan mempertimbangkan bagaimana kita dapat melindungi kesehatan kita.
http://www.petra.ac.id/science/aids/aids.htm
Be carreful with AIDS!!!?
Q. kenapa AIDS nasih belum ada obatnya sampai sekarang ini?
N kenapa penderita AIDS di negara kita tercinta ini semakin bertambah banyak aja ya?
N kenapa penderita AIDS di negara kita tercinta ini semakin bertambah banyak aja ya?
A. AIDS sekarang sudah ada obatnya. Bahkan tahun 1987 itu sudah ada. AZT namanya. Tapi sayang obat itu manfaatnya hanya sebentar. Sebab bila diminum kemudian timbul resistensi. Setelah diadakan berbagai uji coba baru pada tahun 1996, obat itu betul-betul ada. Inilah yang menjadikan tonggak sejarah diciptakannya obat AIDS. Meskipun yang dicapai dalam obat ini tidak bisa menyembuhkan total, tapi paling tidak bisa membunuh virusnya sampai tidak terdeteksi. Sayangnya obatnya mahal. Harganya sekitar Rp 10 juta untuk diminum setiap bulannya. Oleh karenanya yang bisa membeli obat ini adalah masyarakat dari negara-negara kaya. Kecuali Brasil. Pemerintah Brasil memberikan obat secara cuma-cuma kepada sekitar 100 ribu penduduknya yang terjangkiti. Untuk Indonesia tentu saja sangat tidak mungkin dan harganya tidaklah terjangkau. Tapi baru pada tahun 2001, ketika di India diketemukan obat generik AIDS itulah baru kita mulai bisa berpikir. Sebab harganya bisa ditekan sekitar Rp 850 ribu. Makanya dengan harga obat inilah cukup banyak peminat.
Dengan memakai obat itu apakah penderita bisa sembuh?
Inilah bahayanya penyakit AIDS. Obat ini hanya untuk mematikan virusnya saja. Penderita harus minum obat itu seumur hidup. Coba bayangkan seandainya obat itu sangat mahal. Tentu umurnya tidak akan bertahan lama.
so mending kita harus jaga diri kita agar tidak terkena AIDS..
ok bos...
Dengan memakai obat itu apakah penderita bisa sembuh?
Inilah bahayanya penyakit AIDS. Obat ini hanya untuk mematikan virusnya saja. Penderita harus minum obat itu seumur hidup. Coba bayangkan seandainya obat itu sangat mahal. Tentu umurnya tidak akan bertahan lama.
so mending kita harus jaga diri kita agar tidak terkena AIDS..
ok bos...
test darah hiv / aids?
Q. Apakah tes aids dapat diketahui saat test darah sebelum melakukan operasi kecil maupun operasi besar ??
A. bsa saja, jika pmeriksaan darah yg dilakukan memang untuk menemukan virus AIDS. Tp ini jg tergantung stadium Aids yg dederita, jika masih masa sblm jendela, ya hasil bsa keluar negatif (tdk terbaca)
Yg jdi mslah,klo dokternya ga pnya pikiran klo anda sakit AIDS. Ya plng tes darah biasa, g akan mlakukan pemeriksaan khusus mencari virus HIV.
Yg jdi mslah,klo dokternya ga pnya pikiran klo anda sakit AIDS. Ya plng tes darah biasa, g akan mlakukan pemeriksaan khusus mencari virus HIV.
dalam rangka meperingati hari aids yang jatuhnya kemarin.?
Q. apa itu aids, dan bagaimana cara supaya kita tidak terkena aids,dan apakah orang yang terkena aids perlu dihindari?
A. AIDS adalah akumulasi penyakit yg disebabkan oleh virus HIV,,
HIV adalah virus yg menyerang sistem pertahanan tubuh sehingga tubuh mudah terkena berbagai macam penyakit dan dapat menyebabkan kematian..
ada beberapa cara transmisi penularan virus HIV:
1. Hubungan seksual dengan penderita HIV
2. Penggunaan jarum suntik secara berganti-gantian dgn penderita HIV
3. Tranfusi darah dari penderita HIV
4. Penularan dari ibu yg terinfeksi HIV ke janinnya.
Anda tidak perlu menghindari penderita HIV karena penularan HIV hanya bisa melalui darah,, Yg perlu anda hindari dari penderita HIV adalah 4 cara penularan diatas.
Jka anda hanya bersalaman dengan penderita HIV tidak akan tertjadi penularan bahkan ciuman pun tidak akan tertular..
Hindari seks bebas, kalo ngga bisa, anda harus memakai kondom,,
Hindari penggunaan obat terlarang secara tidak steril..
HIV adalah virus yg menyerang sistem pertahanan tubuh sehingga tubuh mudah terkena berbagai macam penyakit dan dapat menyebabkan kematian..
ada beberapa cara transmisi penularan virus HIV:
1. Hubungan seksual dengan penderita HIV
2. Penggunaan jarum suntik secara berganti-gantian dgn penderita HIV
3. Tranfusi darah dari penderita HIV
4. Penularan dari ibu yg terinfeksi HIV ke janinnya.
Anda tidak perlu menghindari penderita HIV karena penularan HIV hanya bisa melalui darah,, Yg perlu anda hindari dari penderita HIV adalah 4 cara penularan diatas.
Jka anda hanya bersalaman dengan penderita HIV tidak akan tertjadi penularan bahkan ciuman pun tidak akan tertular..
Hindari seks bebas, kalo ngga bisa, anda harus memakai kondom,,
Hindari penggunaan obat terlarang secara tidak steril..
Powered by Yahoo! Answers
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar